Sabtu, 12 November 2011

KARANGAN

1.1             Penegrtian mengarang dan karangan

Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alenia untuk menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa rangkaian bunga).
Karangan menurut hemat penulis adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.

1.2             Penggolongan karangan menurut bobot isinya

1.2.1  Karangan Ilmiah, Semiilmiah, dan Nonilmiah

Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu (1) Karangan ilmiah, (2) Karangan semiilmiah atau ilmiah popular, dan (3) Karangan nonilmiah. Yang tergolong karangan ilmiah  antara lain adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong ke dalam karangan semiilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feature, tips, reportase; dan yang tergolong ke dalam karangan nonilmiah antara lain anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Ketiga jenis karangan tersebut diatas memiliki karakteristik yang berbeda. Kebalikan dari karangan ilmiah adalah karangan nonilmiah, yaitu karangan yang tidak terikat pada aturan baku.

1.2.2  Ciri Karangan Ilmiah dan Semiilmiah

Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintetis-analitis.

Ada tiga cirri karangan ilmiah. Pertama, karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Factual objektif berarti faktanya sesuai dengan objek yang diteliti. Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Ketiga, dalam pembahasannya tulisan ilmiah harus baku dan formal. Selain itu, bahasa ilmiah bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda (Ambigu).

Selain persyaratan kebahasaan, sebuah tulisan ilmiah menuntut adanya persyaratan material dan persyaratan formal. Persyratan material mencakup adanya topic yang dibicarakan, tema yang menjadi tujuan atau sasaran penulisan, alinea yang merangkaikan pokok-pokok pembicaraan.

Tata bentuk karangan mencakup tiga bagian karangan, yaitu (1) halaman-halaman awal (Preliminaries) yang meliputi judul, kata pengantar, aneka daftar (Daftar isis, daftar tabel/bagan/lampiran); (2) isi utama (Main body) yang meliputi pendahuluan, isi, penutup; dan (3) (halaman-halaman akhir (Reference matter) yang meliputi daftar pustaka, lampiran, dan biodata penulis.

1.3             Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan Penyampaiannya

Berdasarkan cara penyajiannya dan tujuan penyampaiannya, karangan dapat dibedakann atas enam jenis, yaitu

1.      Deskripsi (Pelikisan)
2.      Narasi (Pengisahan)
3.      Eksposisi (Pemaparan)
4.      Argumentasi (Pembahasan)
5.      Persuasi (Pengajakan)
6.      Campuran (Kombinasi)
Dalam praktiknya, karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi, dan persuasi; sedangakan deskripsi dan argumentasi sering dipakai untuk melengkapi atau menjadi bagian dari karangan laim.
Dalam karangan ilmiah banyak ditemukan bentuk karangan kombinasi. Sehingga wujud karangan ilmiah itu merupakan campuran dari dua atau tiga jenis karangan.
Dari uraian di atas dapat ditarik simpulan sementara, yaitu ada tiga yaitu karangan (narasi, eksposisi, dan persuasi) yang sering ditemukan sebagai karangan yang utuh berdiri sendiri. Karangan ilmiah pada umumnya berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi sebagai pendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar