Senin, 11 April 2011

MENUJU REFORMASI PSSI

Setelah terjadinya demonstrasi besar - besaran menuntut Nurdin Halid turun lalu pembekuan PSSI oleh pemerintah, FIFA akhirnya mengeluarkan keputusan membentuk Komite Normalisasi PSSI menggantikan Komite Eksekutif untuk mengatasi krisis yang belakangan ini terjadi. Hal ini berdasarkan hasil rapat Komite Darurat FIFA di Zurich, Swiss, pada 1 April, diputuskan, sesuai dengan statuta FIFA artikel 7 pasal 2, komite normalisasi akan mengambil alih peran komite eksekutif [Exco] PSSI.

“Komite Darurat FIFA menganggap pemimpin PSSI sudah tidak mengendalikan persepakbolaan Indonesia dengan salah satu bukti masih adanya LPI, yang didirikan tanpa keterlibatan PSSI,” seperti dilansir laman FIFA. Untuk itu FIFA membentuk Komite Normalisasi ini terdiri dari pihak-pihak di persepakbolaan Indonesia yang tidak terlibat di PSSI.

“Komite Normalisasi ini juga bertindak sebagai Komite Pemilihan. Komite Darurat FIFA juga memastikan keempat calon ketua umum PSSI yang ditolak Komite Banding pada 28 Februari lalu, tidak bisa dicalonkan lagi,” lanjut laman tersebut.
Dengan demikian, secara tegas Komite Normalisai FIFA mengambil kesimpulan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Nurdin telah kehilangan kredibilitas, dan tidak berada dalam posisinya lagi untuk memecahkan krisis yang terjadi. Semua tugas Exco diambil alih Komite Normalisasi

Keputusan yang di ambil FIFA
1. FIFA mengambil kesimpulan bahwa PSSI telah kehilangan kredibiltasnya dan tidak dalam posisi untuk menyelesaikan krisis yang terjadi saat ini.

2. FIFA menggariskan Komite Normalisasi bertugas untuk mengatur pelaksanaan pemilihan pengurus baru PSSI berlandaskan pada FIFA Electoral Code dan Statuta PSSI, paling lambat sebelum 21 Mei 2011.
3. Tugas kedua, Komite Normalisasi diinstruksikan untuk segera mengontrol pelaksanaan run-away league (LPI) atau menghentikannya sesegera mungkin. Komite Normalisasi juga diminta untuk menyelenggarakan aktivitas sehari-hari PSSI dengan semangat rekonsiliasi demi kebaikan persepakbolaan Indonesia.
4. FIFA menyatakan Komite Normalisasi harus terdiri dari orang-orang yang nantinya tak akan menempati posisi apapun di kepengurusan PSSI baru dan juga akan bertindak sebagai Komite Pemilihan. FIFA juga menyatakan empat kandidat ketua umum (Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan D. Bakrie, dan Arifin Panigoro) yang pencalonannya telah dianulir oleh Komite Banding pada 28 Februari lalu, tidak bisa mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI.

FIFA mengkonfirmasikan telah mengangkat Agum Gumelar sebagai ketua. Dalam menjalan tugasnya, Agum yang mantan ketua umum PSSI itu akan dibantu tujuh anggota. Mereka adalah Sukawi Sutarip (Ketua Pengurus PSSI Provinsi Jawa Tengah), Siti Nurzanah (Sekretaris Yayasan PS Arema), Hadi Rudiatmo (Ketua Umum Pengurus PSSI Cabang Solo), Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), Samsul Ashar (Ketua Umum Persik Kediri), Satim Sofyan (Pengurus PSSI Provinsi Banten), dan Dityo Pramoni (Medan Bintang). FIFA, kata media officer itu, menunjuk mereka setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan sepakbola di Indonesia.

Tiga Tugas Komite Normalisasi yang telah ditetapkan Komite Darurat:
1. Menggelar kongres berdasarkan electoral code FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011
2.Mengambil alih LPI di bawah kendali PSSI atau menghentikan kompetisi tersebut secepat mungkin.
3. Mengendalikan kegiatan PSSI dengan spirit rekonsiliasi untuk perbaikan sepakbola Indonesia.

Semoga ini merupakan kebangkitan dari persepakbolaan di negeri yang kita cintai ini......
 sumber :
http://fakta-dan-unik.blogspot.com/2011/04/keputusan-fifa-membentuk-komite.html
http://www.dapurbola.com/fifa-bentuk-komite-normalisasi-pssi.html
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/04/11/komite-normalisasi-pssi-temui-pemilik-sah-suara-pssi
http://fokus.vivanews.com/news/read/213152-menpora--sepakbola-nol-prestasi
http://bola.kompas.com/read/2011/04/05/11541853/Pemerintah.Sambut.Baik.Komite.Normalisasi.PSSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar